Selasa, 22 Mei 2018

Perbedaan Perancangan Terstruktur dan Perancangan Berorientasi Objek

Assalammualaikum wr.wb....

Dalam blog saya kali ini akan membahas tentang: 
Perbedaan Perancangan Terstruktur dan Perancangan Berorientasi Objek
  • Perancangan Terstruktur adalah aktivitas mentransformasikan suatu hasil analisis ke dalam suatu perencanaan untuk dapat diimplementasikan.
  • Perancangan berorientasi objek adalah Suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak.

Tools yang digunakan :
  • Perancangan Terstruktur :
    • DFD( Data Flow Diagram ).
    • Kamus Data
    • Entity Relationship Diagram (ERD)
    • State Transition Diagram (STD)
  • Perancangan Berorientasi Objek :
    • Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD) dari Peter Coad dan Edward Yourdon [1990].
    • Object Modeling Technique (OMT) dan James Rumbaugh, Michael Blaha, William Premerlan, Frederick Eddy dan William Lorensen [1991].
    • Object Oriented Software Engineering (OOSE) dan Ivar Jacobson [1992].
    • Booch Method dan Grady Booch [1994].
    • Sritrop dan Steve Cook dan John Daniels [1994].
    • UML (Unified Modeling Language) dari James Rumbaugh. Grady Booch dan Ivar Jacobson [1997].

Metodologi Pnegenmbangan Sistem :
  • Perancangan Terstruktur :
    • Metodologi pemecahan fungsional.
      Metodologi ini menekankan pada pemecahan sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang, dan diterapkan.
    • Metodologi berorientasi data.
      Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diproses.
    • Prescriptive methodologies.
      Metodologi ini merupakan metodologi yang dikembangkan oleh sistem house dan pabrik-pabrik perangkat lunak dan tersedia secara komersial dalam paket-paket program.
  • Perancangan Berorientasi Objek :
    1. Encapsulation.
      •  Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.
      •  Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.
      • Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.
    2. Inheritance.
      •  Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya.
      • Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.
      •  Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.
    3. Polymorphism.
      • Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
      •  Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama.
      •  Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan objek.
   Kelebihan dan Kekurangan :

Kelebihan dalam sitem tersturktur adalah:
  • Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
  • SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer
  • Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan DFD menjadikan SSAD menjadi bagus untuk digunakan
  • SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai indusri
  • SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan
  • SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
  • SSAD relative simple dan mudah dimengerti
Kekurangan dalam Sistem Terstruktur adalah:
  • SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional
  • Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
  • Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses
  • Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensip, karena system telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru)
  • Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasiakn dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakuakan evaluasi
  • Pada SSAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mulai membuat system
  • SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna
  • SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahsa pemrograman berorientasi objek, karena metode ini memangdidesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada objek.
Kelebihan Sistem Berorientasi Objek adalah :
  • Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan dan penggunaan kembalai (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (sommerville,2000).
  • Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan system.
  • Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batsan implementasi system, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
  • Relasi objek dengan entitas (thing) umumnya dapat dimapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam system, hal ini memudahkan dalam memahami desain.
  • Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebenaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembanguna system yang komplek.
  • Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga
  • OOAD memungkinkan adanya standarisasi objek yang memudahakan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
  • Dekomposisi objek, memungkinkan seorang analis untuk memecah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah, kode program dapat dikerjakan bersama-sama.
  • Metode ini memungkinkan pembanguna software denga cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif.
  • System yang dihasilakn sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara
Kekurangan dalam sistem berorientasi objek adalah :
  • Pada awal desain OOAD, system mungkin akan sangat simple
  • Pada OOAD lebih focus pada coding dibandingkan dengan SSAD
  • Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti SSAD
  • Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan objek yang dibutuhkan system
  • Seringkali pemrograman berorientasi objek digunakan untuk melakukan analisis terhadap fungsional sistem, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungisional system
  • OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur, konsekuensinya adalah team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunak SSAD dalam waktu yang lama.
  • Metodologi pengembangan system dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama untuk menjadi alas an digunakannya OOAD, namun demikian tanpa prosedur yang emlisit terhadap reuse akan sangat sulit untuk menrapkan konsep ini pada skala besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar